Review Film Hiroshima

                                                    https://www.boombastis.com


Hiroshima & Nagasaki merupakakan film dokumenter yang mengisahkan Amerika dan Jepang dalam mengambil keputusan pada masa berakhirnya perang dunia II. Amerika dan Jepang saling mempertahankan prinsip politik mereka hingga akhirnya Amerika pun mengambil keputusan untuk menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki yang menyebabkan kota menjadi hancur dan lumpuh. Diakhiri dengan Jepang pun menyerah tanpa syarat kepada sekutu untuk mengakhiri perang karena rakyat begitu menderita dan hancur karena radiasi kimia yang terjadi setelah bom atom diledakkan  
Pasukan Nazi di eropa dan perang yang berlangsung di pasifik antara Jepang dan sekutu mengawali film semi dokumenter Hiroshima ini. Presiden Amerika Serikat yaitu Franklin D. Roseveelt diceritakan meninggal karena pendarahan di otak yang disebabkan oleh stroke dan pada saat itu Harry S. Truman menjabat sebagai wakil presiden menggantikan Roseveelt. Trauman yang saat menjabat sebagai wakil presiden kurang dilibatkan dalam pemerintahan oleh Roseveelt seperti tidak membawa Trauman dirapat kabinet maupun membicarakan strategi perang yang berlangsung pada saat itu hingga menyebabkan Trauman dihadapi masa sulit dan kebingungan saat terpaksa menggantikan posisi sebagai presiden Roseveelt serta melanjutkan pekerjaan Roseveelt yang belum selesai.
Trauman berada dalam masa sulit dan kebingungan dan menjadi sangat mudah dipengaruhi. Kesempatan itu diambil oleh Menteri Sekretaris Negara yaitu Jimmy Brynes yang dulu menjabat sebagai penasehat Roseevelt dan sangat berambisi untuk menjadi Presiden, yah meja yang sekarang ditempati okeh Trauman. Trauman yang tidak banyak mengetahui tentang strategi perang yang diatur oleh Amerika akan tetapi ia harus membuat keputusan dan mengatur jalannya perang. Perdebatan mulai terjadi saat Trauman harus mengambil keputusan untuk menjatuhkan bom atom di Jepang. Trauman terbawa dan terpengaruh oleh Jimmy Brynes dan Menteri peperangan Amerika Serikat serta petinggi militer lainnya yang sangat berambisi untuk menggunakan bom itu. Pada akhirnya, Trauman sebagai presiden menyetujui pembalasan dendam terhadap jepang karena telah menghancurkan pangkalan militer mereka di Pearl Harbour, Hawaii dengan meledakan bom atom di Jepang.
Jepang yang pada saat sebelum bom dijatuhkan sudah dalam kondisi yang memprihatinkan, Gejolak politik terjadi di Jepang seperti Kaisar Hirohito yang sudah ingin mengakhiri perang dengan menyerah namun angkatan bersenjata tidak mau menghentikan perang dengan menyerah begitu saja dan tetap melakukan penyerangan. Perdana Menteri Togo juga tidak memutuskan keputusan yang baik karena cenderung pragmatis. Dan terjadilah, Jepang meminta bantuan Uni-Sovyet yang menyebabkan hubungan rumit antara Amerika – Uni Sovyet – Jepang terbangun. Karena, Jepang meminta bantuan Sovyet untuk menyelaikan perang namun Sovyet telah berjanji pada Amerika untuk menyerang jepang setelah 3 bulan mereka mengalahkan Nazi. Ketidak percayaan satu sama lain dan saling curiga membuat hubungan ketiga Negara ini menjadi rumit.
Truman pun membuat keputusan untuk menjatuhkan bom di jepang untuk menghentikan perang secepatnya tanpa memikirkan resiko. Walaupun pada saat akhir keputusan masih terjadi kontroversi diantara petinggi – petinggi Amerika. Akhirnya, pada 6 Agustus 1945 pesawat Enola Gay dengan pilot Letkol. Paul W. Tibet meledakan bom yang dinamai The Little Boy ke kota Hiroshima pada pukul 08.15 pagi. Kota Hiroshima dianggap sebagai target militer, akan tetapi tetap saja banyak warga sipil yang menjadi korban. Dalam hitungan detik, kota Hiroshima menjadi hancur dan cacat. Dilanjutkan kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945 serta menjadi bukti sejarah dahsyatnya bom atom tersebut.
 Keputusan tersebut sangat mengejutkan dunia karena Amerika Serikat mampu menghancurkan 2 kota utama di Jepang sekaligus. Dalam pengambilan keputusan oleh Truman yang sangat tidak berpengalaman dan tidak berpengetahuan mengenai masalah luar negeri bahkan mengenai proyek bom atom sendiri, orang-orang disekitar Truman yang sangat mempengaruhinya dalam pengambilan keputusan dan pada saat itu telah ditetapkan dengan bulat untuk menggunakan bom tersebut dan tidak menjadikannya bahan perbincangan yang serius. Truman pun terperangkap di lingkungan yang sepakat memakai bom untuk membuat Jepang menyerah. Dapat disimpulkan bahwa seorang presiden memang harus paham dan berpengalaman dalam pengambilan keputuusan politik agar tidak terjadi kesalahan dalam memutuskan suatu kebijakan politik yang dijalankan untuk dapat menentukan serta mengambil langkah yang paling tepat untuk Negara dan rakyatnya.

0 komentar:

Posting Komentar